T Takkan ada masa sekarang jika kita tidak pernah bergelut dengan masa lalu. Hai, kamu, masa laluku... Kita pernah bersama, kita pernah saling tertawa dan menangis. Dahulu naluri ini selalu mengingatkanku bahwa masa depan masih panjang dan mari nikmati masa itu (masa lalu). Mungkin, saking ku terlena, ku lupa waktuku telah habis di masa itu. Aku harus bergerak meninggalkanmu. Tolong pahami, ku bukan meninggalkan karena ku telah menemui sahabat baruku yaitu masa depanku, tapi aku hanya ingin maju tanpa melupakanmu sama sekali. Ku hanya ingin berjalan walau itu tak melangkah jauh. Hingga saatnya kita harus benar-benar berpisah. Berpisah bukan karena aku sebuah kacang lupa kulitnya tapi ku hanya ingin menjadi diriku yang sebenarnya. Aku paham saat itu ku bukanlah diriku sendiri dan terima kasih masa lalu, ku telah merasakan betapa perihnya saat tak bisa menjadi apa adanya. Saat itu aku terlalu lugu dan membiarkan keadaan mengatur hidupku. Dan hingga saat sahabatku datang menawarkan se