Lemon Tea lovers (cerpen)

   Hari ini yang begitu indah bagiku namun tidak dengan tugasku.
      Kalau seandainya bisa kukatakan akan kuungkapkan semua...


     "Hai, Tugas... mengapa kau ingin sekali mengganggu jadwalku saat ini? Aku ingin sendiri. Bisakah kau mengerti aku?"


   Aku tak mengerti mengapa bagiku tiada hari tanpa tugas ini.. Tugas matematika terutama membuatku pusing keliling..
       "Jangan pusing. Semua ada penyelesaian kok.." Sahut Tata.
 
       "Eh, kamu. Tumben muncul di sini. Biasanya kan malmingan selalu di rumah. Hehehe berkutik dengan laptop dan potato chips."
 
       "Kali ini ada yang beda. Aku lagi menunggu seseorang. hihi dia akan datang." Jawab Tata dengan gembira.
       "Siapa? Roni? haha udah ketebak kok." Jawabku sambil tertawa.
       "Bagaimanapun dia gebetan aku,tahu. huhu. Daripada kamu, gak punya pacar." Dia pun mengejekku.
    Aku pun hanya tertawa saja mendengar leluconnya. Memang Tata sedang jatuh bangun dengan seseorang. Eh salah, maksudnya jatuh cinta. Bagiku itu tak masalah jika ia sekarang lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar bersama Roni dibanding denganku. Setidaknya aku bisa lebih tenang sedikit tanpa perlu mendengar ocehannya saat aku menerangkan suatu pelajaran sulit kepadanya.
   Tak lama Roni pun tiba... Kelihatannya ada sesuatu yang Roni pendam karena wajahnya hanya murung saja. Aku hanya kebingungan karena tak mengerti apa yang sedang Roni pikirkan. Biasanya ia akan curhat tentang apapun kepada kita,entah itu permasalahan dengan keluarganya atau mungkin... masalah percintaan? haha.
    Roni pun mendadak menatap mataku dengan kasihan lalu menarik tanganku dengan perlahan.
    "Aku ingin bicara denganmu,boleh?"
    "umm.. iya. Tapi gimana dengan Tata?"
    "Tata,aku pinjam Nia sebentar yah."
 
    Tata pun kebingungan melihat tingkah anehnya Roni lalu membiarkan kami berdua berbicara.


     
"Nia,nanti malam bisa kita ketemuan?"
     "Tapi aku ada janji sama Tata."
     "Yah sudah,ajak aja Tata. hmm padahal aku hanya mau berduaan sama kamu."
      "Memang kenapa?"
      "Nanti malam jawabannya,nanti aku jemput kalian berdua di rumahmu ya."
     "Ya aku bakal kasihtahu Tata deh."
    Malamnya kami pun mempersiapkan diri untuk pergi bersama Roni. Tata sudah sangat cantik dengan dandanannya.
     "Wah,ini kencan pertamaku. Mungkin dia bermaksud baik juga yah ajak kamu supaya aku ga malu."
    
     Aku hanya mengiyakan saja apa yang dikatakannya. Tak lama..
mobil Roni pun sudah berada di depan rumahku. Ia keluar dari mobilnya dan menyambut kami dengan bunganya,yang satu warna merah dan satunya warna ungu. Aku diberikan bunga merah. Lalu kami pun naik ke mobil. Tata malahan berusaha agar mendapatkan tempat duduk di depan. Kira-kira 15 menit perjalanan menuju ke kafe, Tata hanya tersenyum menatapi Roni yang sedang menyetir namun Roni tak peduli.
     Aku begitu terpesona melihat desain luar kafe yang dipenuhi warna pink yang menandakan seakan suasana Valentine telah tiba.


     "Wah,indahnya.."
     "Iya. semoga kalian suka ya."
     "Aku suka banget kok apalagi ada danau di belakang kafe ini.." Tata menyaut.
     "Ayo masuk." Roni mengajak kami dengan ramah.
   
     Aku hanya mengiringi Tata dan Roni dari belakang karena bermaksud tak ingin mengganggu kencan mereka. Mereka pun duduk lebih dahulu sedangkan aku menuju ke belakang kafe . Sudah lama sekali aku tak melihat danau dan terakhir kali aku bersama ayah melihat danau indah di belakang rumah lamaku. Sejak itu aku tak pernah melihatnya lagi karena aku harus pindah ke rumah baruku dan kini kebanyakan sendiri karena ayah harus sering bekerja di luar kota.
    

    "Nia,kamu lagi apa di sana?" Terdengar suara dari jauh sana.
     "Aku lagi melihat ikan di danau itu."
     "Ayo masuk. Di sana pasti dingin. Aku juga akan memberikanmu sesuatu."
   
     Aku pun masuk dan duduk di sebelah Tata.
    "hmm kalian mau minum apa?"
    "Terserah deh." Jawab aku.
    "Aku mau jus stroberi aja." Jawab Tata dengan cengirnya yang khas.
    "Kamu mau lemon tea? Aku tahu kesukaanmu itu kan?"
    "Ya udah. Aku ikut aja."
    "Mbak,saya pesan dua lemon tea dan satu gelas jus stroberi." Roni pun memberikan buku menu itu kepada pelayan.


     Kenapa ia begitu tahu tentang kesukaan aku? Terus apa hubungannya dengan mengumbar kesukaan aku pada Tata? Tidakkah Tata bakal cemburu?
     "Ini ada surat dan kado buat kalian."


      
     Kami berdua mengambilnya. Aku pun membaca apa yang tertera di surat itu.
      Nia,      maaf yah sebenarnya aku bingung sama perasaan ini.       Aku selalu berusaha mencari tahu tentang kamu makanya aku               tahu apa kesukaanmu dari sahabatmu, Tata.        Aku mendekatinya supaya aku tahu tentang kamu karena kamu terlalu cuek        
       terhadap aku. Aku bingung apa kamu memiliki perasaan yang sama denganku.         Aku suka padamu. Kutunggu jawabmu.        
   Aku terkejut sekaligus senang tapi aku juga tak yakin aku bisa menerimanya atau tidak. Aku harus tetap bertahan sama persahabatan ini daripada aku bahagia saat bersama Roni. Sejak awal aku memang menyukainya namun aku tahu ada orang yamg telah lama menunggunya dan suka lebih lama dibanding aku. Tata sudah menyukai Roni sejak mereka berada di bangku SMP.
    Aku pun menunggu Tata melihat suratnya juga namun Tata hanya menampakkan wajahnya yang lesu setelah membacanya. Hal ini membuatku urung membuka kado dan surat yang aku telah baca pun aku letakkan di tas dan tak sama sekali memperlihatkan kepadanya. 
    Kemudian minuman pun datang. Lemon tea :) memang kesukaanku. Tapi mengapa aku dan Roni harus sama-sama menyukainya? Tata pun menyadari ada hal yang tidak beres antara kami. Tapi ia tetap duduk diam dan terus merayu Roni dengan kata-kata manis seakan ia ga mau kalah denganku. Untukku itu tak penting. Yang penting mulai sekarang aku belajar menutup hati untuk tak menyukainya lagi. Hanya sebatas teman,batinku.
      Sepanjang perjalanan pulang,Tata hanya diam saja. Ia merasa hari ini aku menjadi pengganggu untuk kencan pertamanya.


      "Maaf yah,Ta. Aku ga bermaksud.."
      "Sudahlah. Aku udah tahu semua. Kamu menyukainya kan? Itu bukan masalah buatku. Tetapi kenapa kamu ga jujur?"
      "Aku ga mau persahabatan kita rusak hanya karena kita menyukai lelaki yang sama dalam hidup kita."
      "Aku udah sayang banget sama Roni namun cinta ga terbalaskan.. ya mau bilang apa? Aku hanya berharap bisa memendamkan rasa ini."
      "Kamu bisa kok menarik perhatian dia supaya dia suka sama kamu."
      "Percuma. Sekarang mau usaha apa lagi? Aku hanya berdoa saja semoga dia membuka pikirannya untukku. Tapi kalau memang dia suka sama kamu ga apa kok. Kamu cantik. Kenapa kamu ga terima aja dia?"
     "Aku ga mau. Jadi sahabat aja cukup. "
     "Jangan bohongi dirimu sendiri,Nia. Selamat malam."


     Tata pun tidur dan tak mempedulikanku lagi. Aku yakin dia cukup kesal karena hari ini. Aku rasa sebaiknya kami sahabatan saja dan aku pun mengirimkan pesan ke Roni.


    "Roni,maaf. Aku ga bisa menerima permintaanmu. Kita cukup sahabat sehingga tak ada yang terluka. Terima kasih buat kadonya berupa bunga dan cokelat ini. Selamat hari kasih sayang."


     Aku tak mengerti betapa bodohnyaa aku saat Tata merelakan Roni bersamaku tapi aku malahan menolaknya. Aku bahagia dengan apa adanya saat ini,tiada luka dan kesedihan ..:) ^^
                                          Oleh : Beatrix Intan Cendana (6.11.14)
     
     
x

Komentar

Popular one!