Separuh yang Pergi..
Separuh yang pergi..
akankah kembali dalam rangkulanku?
Separuh yang kembali..
akankah pergi lagi terbawa sang awan?
Daku semata menantinya di sini, menahan..
agar tak lagi menjauh seperti layaknya
jejak daun yang tertinggal di tanah ini..
Masihkah ada sang pelangi tiba di sini memberiku separuh warna agar hariku cerah?
Mungkin ia telah pergi, tapi tidak dengan senyumanku.
Senyuman yang dulu sekilas indah, kini terlampau palsu menyiksanya,
terlampau luka merampasnya
Apakah ini separuh, tak seluruhnya?
Bukankah ini segalanya telah rapuh? Jadi...
Ke mana sisa-sisa keraguan itu?
Ia telah sempurna oleh sang siklus hujan yang terevaporasi bersama sang awan di atas sana,
Kembali dalam rintik-rintik hujan dan hilang ditelan air
Dan kini tersisa raga yang terus merintih,
berharap setitik air tertampung di dua telapak tanganku
agar aku tak merasa sepenuhnya hilang dilampaui keegoanku..
biarkan sisanya pergi menyusuri alurnya, aku rela..
Bahagiaku yang kini telah lepas, senyumku yang perlahan memudar,,
salah siapa? Aku?
Atau kerapuhan ini yang membuatku enggan menatanya ulang?
bahagiaku, ku ingin ia kembali...
separuhku telah hidup
segala yang sirna telah berfusi di raga ini..
Kan kubuat rangkulan semanis khayalan,
kan kuuntai seharum sang bunga,
hingga ia enggan melangkahkan impiannya lalu pergi merajuk dariku..
Tetaplah aku dan seluruh rasa ini.
bersatu bersama unsur kebahagiaan hingga sepanjang hayatku..
akankah kembali dalam rangkulanku?
Separuh yang kembali..
akankah pergi lagi terbawa sang awan?
Daku semata menantinya di sini, menahan..
agar tak lagi menjauh seperti layaknya
jejak daun yang tertinggal di tanah ini..
Masihkah ada sang pelangi tiba di sini memberiku separuh warna agar hariku cerah?
Mungkin ia telah pergi, tapi tidak dengan senyumanku.
Senyuman yang dulu sekilas indah, kini terlampau palsu menyiksanya,
terlampau luka merampasnya
Apakah ini separuh, tak seluruhnya?
Bukankah ini segalanya telah rapuh? Jadi...
Ke mana sisa-sisa keraguan itu?
Ia telah sempurna oleh sang siklus hujan yang terevaporasi bersama sang awan di atas sana,
Kembali dalam rintik-rintik hujan dan hilang ditelan air
Dan kini tersisa raga yang terus merintih,
berharap setitik air tertampung di dua telapak tanganku
agar aku tak merasa sepenuhnya hilang dilampaui keegoanku..
biarkan sisanya pergi menyusuri alurnya, aku rela..
Bahagiaku yang kini telah lepas, senyumku yang perlahan memudar,,
salah siapa? Aku?
Atau kerapuhan ini yang membuatku enggan menatanya ulang?
bahagiaku, ku ingin ia kembali...
separuhku telah hidup
segala yang sirna telah berfusi di raga ini..
Kan kubuat rangkulan semanis khayalan,
kan kuuntai seharum sang bunga,
hingga ia enggan melangkahkan impiannya lalu pergi merajuk dariku..
Tetaplah aku dan seluruh rasa ini.
bersatu bersama unsur kebahagiaan hingga sepanjang hayatku..
Komentar
Posting Komentar
Silakan bagi yang ingin memberikan komentar yang membangun ^^. we share our opinion :)