Kebahagiaan itu di mana? (Cerita Mini)

  Ada seorang teman saya yang begitu galaunya curhat kepada saya tentang di mana dia
bisa meraih kebahagiannya, lalu tersadar saya pun belum bisa merasakan juga kebahagiaan itu alias masih mencari dan terus mencari. Akhirnya saya pun memberikan ia tips..

HARI I
   Saya menyarankan ia berjalan ke ujung jalan di hutan dekat rumahnya, lalu carilah batu yang berwarna sangat khas dibanding lainnya. Kebetulan agak sulit mencari batu yang berbeda karena keadaan hutan yang begitu basah dan menyebabkan susah untuk mengidentifikasikan berbgai batu. Setelah berjam-jam lamanya, ia pun tiba dan kembali dengan keringat yang begitu deras menerpa tubuhnya. Ia hanya mendapatkan satu batu yang ternyata kemilau warnanya, betapa bahagianya ia saat menemukan batu itu. Eits, tapi tugasnya belum selesai.

HARI II
  Ia mengerjakan pekerjaan yang saya berikan, saya memberikannya seratus buah cerpen yang ia harus ketik dalam satu malam dan ia harus selesai. Jika tidak, ia tidak dapat melanjutkan misi ketiga. Ia berusaha dengan sekuat tenaga, ia gunakan piikirannya hanya untuk itu. Ia sedikit merasa kurang bahagia karena pekerjaan ini sangatlah berat. Tapi ia selesai walaupun banyak kata-kata yang kurang, saya sedikit memakluminya.



HARI III
  Saya menyuruhnya berjalan ke tempat pembuangan sampah dan saya harap ia mengerti maksud saya. Ia harus mengumpulkan berbagai sampah dengan baunya begitu sedap (Oh tidak). Mungkin ia tak begitu bisa menahan bau itu. Ya. saya pun yakin hanya bertahan sepuluh detik untuk mencium bau sampah itu. Kumpulan sampahnya ia jual dan ia akan mendapatkan uang. Ia tak merasa juga bahagia karena alhasil ia tak bisa mengumpulkan uang banyak dari kumpulan sampah yang ia punya.

HARI IV
  Inilah hari terakhir ia menyelesaikan misinya. Yang ini mungkin terberat, ia harus mengumpulkan semua anak-anak tak mampu bersekolah lalu ia harus menyediakan tempat dan sarana untuk membuat mereka nyaman. Saya menyuruh teman saya untuk menjadi guru mereka dan harus berhasil mengumpulkan 20 anak dalam sehari itu lalu teman saya ini harus bisa membimbing mereka sepenuhnya sehingga mereka bisa bersemangat kembali menjalani hari untuk bersekolah. ( Dan sejak ini, teman saya jadi giat untuk menjadi guru mereka). Sanggupkah?


Artinya.....
  Hari pertama itu adalah merupakan dirimu di masa kecil di mana kamu masih halusnya yang sedang mencari jati dirimu yang masih mentah. Saat itu yang kamu tahu duniamu hanyalah sebuah permainan menebak kata ataupun menebak sesuatu yang tak pasti. Hingga akhirnya kamu bahagia walau hanya kata singkat saja yang kau bisa,'mama', 'papa'.. Tak paham selain itu bagimu tak masalah.

  Hari kedua, saat kamu mulai melangkah, kamu mulai bertanya berapa banyak tugas yang harus aku emban. Seratus cerpen berarti haruskah menunda sampai seratus hari bahkan satu tahun untuk menyelesaikannya? Ah, katamu kau tak sanggup. Hanya merenung sajakah menatap komputermu ataupun bukumu saat masa remaja ini? Kau tak pasti artinya. Masih saja berharap kebahagiaan tak pasti. Ya bukan?

  Hari ketiga, saat kamu mulai dewasa dan mencari apa yang kau rasa baik, kritik pun mulai menyebar, saat orang lain suka ataupun tak suka, kau hanya berjalan dan terus melalui baunya pendapat (jika negatif) itu. Tapi jika kau tetap pada pendapat orang lain yang negatif tentangmu lalu kau mundur, bisakah kau mengumpulkan kritik mereka menjadi harapan yang membangun? Di sini timbullah keraguan yang luar biasa, di mana puncak akhir kebahagiaanmu tak juga kau temui jika kau terus berpikir negatif tentang dirimu dan kritik orang lain yang pedas. Buktikan pada mereka siapa dirimu sebenarnya. Dengarkan saran mereka walau terkadang kecaman tetap menjadi suatu hambatan.

  Hari keempat, mungkin saatnya kau sadari hidupmu bukan hanya muda dan tua saja tanpa adanya rasa belas kasihan. Mungkin kau tak sadar berapa banyak orang yang ia ingin kebahagiaanmu dibagikan kepada mereka meski kecil ataupun sedikit? Harusnya kita sadar mereka juga manusia yang sama dengan kita, hanya saja keadaan membuat mereka tak bisa merasakan apa yang kita miliki. Di sini kamu menemukan kebahagiaanmu? Bagi saya ya.. Mengertikah maksud saya?

     Karena kebahagiaan seutuhnya itu takkan pernah bisa kau cari, hanya bisa kau rasakan sebagaimana kamu memiliki rasa dan penuh optimis menjalaninya, kau pasti menemukan. Dengan rasa berbagi, kamu akan menemukan kebahagiaanmu sebenarnya. Terharulah kamu dan banggalah karena dunia pun merasakan manisnya harimu :) Kebahagiaan sudah kamu temukan dan semangat! Mari melanjutkan misi selanjutnya dan kamu tentukan sendiri misi apa yang akan membuatmu bahagia di era berikutnya! Selamat mencoba dan mengenang cerita ini. Semoga terinspirasi yaaa!!

Salam manis dari saya,
Beatrix Intan Cendana
Kamis, 22 Januari 2015

Komentar

Popular one!